Mendekati 24 jam setelah kita mulai melangkah ke jalan cerita yang berbeda, aku akan tuliskan sebuah rangkaian kalimat ini untukmu.
Ini mungkin sebuah kalimat dalam rangka perpisahan, namun ini juga berisikan doa serta rasa terimakasih yang ingin aku sampaikan kepadamu.
Manusia, kita, aku dan kamu selalu punya jalan cerita masing-masing. Menurutku, semua pasangan di dunia tidak pernah benar-benar berjalan dalam satu jalan cerita yg sama. Semua hanya berjalan beriringan untuk beberapa waktu, lalu terpisah oleh berbagai macam plot yang sudah tertulis. Begitupun kita dengan orang-orang yang pernah hadir dalam hidup kita, baik itu kenalan, teman, sahabat, sudara atau orang tua. Semua hanya pernah bertemu dan berjalan beriringan dalam beberapa momen, lalu terpisah oleh momen yang lain. Lalu, haruskah kita merasa sedih atas hal-hal yang sudah diatur dengan baik untuk setiap pemeran utama dalam jalan ceritanya sendiri?
Mungkin iya, mungkin juga tidak.
Dalam hal ini aku tidak akan memintamu untuk tidak bersedih. Manusia selalu punya perasaan untuk dilepaskan, karena memang begitulah manusia diciptakan. Namun jika boleh, aku ingin memintamu untuk tidak meratapi perpisahan terlalu lama. Dan terus melanjutkan jalan cerita yang tertulis hanya untukmu. Jangan berhenti hanya karena beberapa plot tidak berjalan sesuai dengan rencana atau harapan. Bahkan jika harus berjalan sendirian untuk sementara waktu, semoga kamu kuat dalam setiap langkahnya.
Maaf, karena gerak langkah kita ternyata tidak seirama.
Kamu, tidak kuragukan lagi akan menjadi pasangan yang paling baik. Tapi aku tidak percaya diri untuk mengatakan akupun bisa menjadi yang terbaik untukmu. Kamu mungkin harus sering menahan sesak, memendam marah, dan menangis sendiri. Sedang aku melakukan hal yang serupa. Karena ternyata kita tidak mampu benar-benar saling memahami. Karena ternyata selama ini kita hanya mencoba terlihat seperti saling mengerti, padahal kita hanya memendam perasaan yang sewaktu-waktu bisa lepas kendali. Layaknya ikan yang tidak akan paham apa masalah bagi burung jika berenang, dan apa sulitnya bagi ikan untuk terbang dari sudut pandang burung. Seakan-akan, kita hanya terus saling mempersulit satu sama lain.
Kamu, adalah teman seperjalanan yang amat sangat baik.
Beberapa tahun kebelakang adalah bab paling menyenangkan dari berbagai macam bab yang sudah aku lewati. Tentu tidak selalu menyenangkan, karena sebuah cerita pastilah tidak luput dari konflik dan permasalahan. Meski begitu, bab tersebut tetaplah yang paling menyenangkan. Aku berharap kau setuju, setidaknya untuk sekarang. Namun aku juga berharap akan ada bab-bab lain dengan cerita yang lebih menyenangkan lagi menunggu untuk dilalui. Baik bagimu, pun bagiku.
Terimakasih, aku sampaikan padamu, dengan perasaan yang penuh harap akan hal-hal baik dimasa yang akan datang.
Thank you, more.